Solo Traveling Eropa Balkan - Tirana, Albania
Lanjutan dari Kotor, Montenegro ...
Pagi ini saya
kembali akan pindah kota, kali ini Kota Tirana, Ibukota Negara Albania, jadwal
bus berangkat pukul 8:30 pagi dan jam 8 pagi saya sudah berada di terminal bus,
bus sudah menunggu di terminal, perjalanan akan memakan waktu sekitar 5-6 jam tergantung
kondisi di perjalanan, singkat kata berangkatlah bus sesuai dengan waktunya.
Seharusnya
kemarin Kota Budva juga termasuk dalam itinerary perjalanan di Montenegro, tetapi
karena saya fikir menikmati Kota Kotor sudah cukup dan waktu kunjungan di
Montenegro juga terbatas, akhirnya Kota
Budva yang berjarak 1,5 jam perjalanan saya skip.
Proses imigrasi
sama dengan yang sebelum2nya, dua pos imigrasi saling berhadapan sehingga
memudahkan prosesnya, sementara ada satu kejadian yang agak bikin repot, pada
saat semua paspor dan identitas penumpang dibagikan dan bus sudah berjalan
lumayan jauh, tiba2 ada seorang penumpang menanyakan kartu identitasnya yang
belum ditemukan, satu per satu penumpang dikonfirmasi apakah kartu tersebut
tercecer di salah satu paspor penumpang atau tertiinggal, setelah dipastikan
tidak ada di dalam bus, sang sopir segera memutar balik kembali ke pos imigrasi
untuk mencari apakah munkin tertinggal disana, setelah proses pencarian
akhirnya kartu tersebut ditemukan di pos imigrasi saat keluar dari Montenegro,
bukan di pos imigrasi masuk ke Albania, entah bagaimana bisa proses di imigrasi
Albania tidak melakukan pengecekan secara detail identitas penumpang sehingga
bisa terlewat begitu saja. Apapun akhirnya keadaan normal kembali dan bus
kembali melakukan perjalanan dengan lancer sampai tiba di Kota Tirana Albania.
Sebelum sampai
di Tirana, sempat ada kebingungan dimana bus akan berhenti, karena jika membaca
beberapa blog traveler dikatakan bahwa bus akan berhenti di agent bus masing2,
sementara dari wikitravel yang saya baca juga dijelaskan bahwa terminal bus di
Tirana terbagi ke beberapa lokasi, namun dijelaskan bahwa bus jurusan
international akan berhenti di terminal bus di Asllan Rusli, sementara saya
yang tadinya sudah memesan penginapan di dekat terminal terpaksa saya ganti
pindah ke pusat kota dekat dengan agen bus tersebut, karena membaca artikel
tentang Kota Tirana yang katanya masih rawan dengan kejahatan membuat saya jadi
waspada terhadap segala kejadian di jalan.
Dan ternyata bus
berhenti di Terminal Bus International Asllan Rusli, bukan di pusat kota, yang
setelah saya cek dengan map offline saya berjarak sekitar 2 KM berjalan kaki
atau sekitar 20 menit berjalan kaki, namun karena koper saya sudah semakin
berat sepertinya waktu tempuh akan semakin lama, karena akan melewati kawasan
pedestrian jalanan kota, untuk menghindari rasa malu karena bunyi gesekan roda
koper dengan ubin jalan, saya sengaja memasang headphone saya sambil
mendengarkan music dan bersikap santai meskipun kadang ada beberapa orang
memperhatikan saya yang entah karena bunyi koper saya atau penampilan saya yang
berbeda dengan mereka ….
Penginapan saya
di seberang Tirana Interntional Hotel yang terletak di alun-alun Kota Tirana,
sebelum sampai penginapan saya sempatkan ke agen bus Metropole yang hendak
membawa saya ke Prishtina esok hari dan terkonfirmasi bahwa saya cukup menunggu
di depan agent bus ini dan bus akan datang menjemput, hilang sudah kekhawatiran
saya ttg ketibaan dan keberangkatan bus di Tirana ini, sebab saya tidak bisa
membayangkan jika ternyata esok pagi bus harus berangkat dari terminal bus yang
tadi, sementara jam keberangkatan saya pukul 6 pagi, jam segitu matahari belum
muncul, saya harus berjalan lagi sejauh 2 KM setidaknya jam 5 pagi yang masih
gelap dan udara masih sangat dingin di awal musim semi. Semangat saya kembali
naik.
Saya menginap di
Dionis Room, kamar yang berada di apartemen, dengan fasilitas yang cukup
lengkap dan nyaman untuk beristirahat. Selesai urusan pembayaran dan simpan barang,
segera saya sempatkan sisa hari di Tirana dengan berjalan alun-alun dan
sekitarnya.
Mata uang
Albania adalah Lek, 1 Lek setara dengan Rp. 132.-, dan saya berhasil menukarkan
dengan pemilik penginapan karena saat menukarkan di money changer dekat agent
bus tadi rupanya tutup.
Pertama sekali
saya mencari tempat makan dan ketemu tempat makan ini, harganya murah, lengkap
dan banyak serta lezat, pilihan dagingnya ayam, kambing atau pork, upssss …..
harus hati2.
Selesai makan
saya berkeliling jauh sampai ke pemukiman, sepanjang jalan berderet toko2,
cafe2 dan coffee shop yang teratur rapi, taman2 yang luas dan asri, bangunan2
yang meski terlihat tua namun tetap terawat dengan baik.
Saat membuka map
offline, rupanya kawasan Pyramid yang oleh Wikitravel diminta untuk ber-hati2
karena katanya masih agak rawan kriminalitas, melihat situasi disana, saya
beranikan diri untuk melihatnya, Pyramid ini sebenarnya bangunan museum dan
monument untuk mengenang dictator Albania saat itu Enver Hoxha, selesai dari
situ saya menyeberang jalan menuju Alun-alun, di seberangnya terdapat taman
yang asri dan banyak orang2 berjalan-jalan atau sekedar duduk2 menikmati sore
hari, berjalan lurus lagi saya kawasan kantor pemerintah dengan aristektur
bangunan bergaya unik dan warna2 yang menarik.
Dekat situ
terdapat bunker yang dulu katanya dibangun untuk melindungi warga dari serangan
perang yang terjadi saat itu, bunker tersebut beberapa ada yang difungsikan
menjadi semacam museum atau gallery seni rupa, saya tidak masuk ke dalam tapi
cukup melihat dan menikmati dari depan saja.
Dan akhirnya
saya tiba di Alun-alun kota yang saat itu sedang ada acara gathering club motor
HD, di sekitar alun-alun terdapat National Histroy Museum, Bank Museum, Tirana
International Hotel dan beberapa bangunan lain dan tidak lupa Patung
Skanderberg dan masjid peninggalan Ottoman Mesjid Et’hem Bej, namun sayang
sekali masjid sedang dalam proses renovasi sehingga saya tidak bisa melakukan
ibadah disana.
Saya nikmati
sore sampai menjelang gelap disitu, tidak lupa juga saya kembali makan malam di
tempat yang sama dan membeli perbekalan buat sarapan besok hari, selesai sudah
perjalana singkat saya di Tirana, kota yang sangat ramah menurut saya, tidak
ada kesan suasana criminal ditempa2 yang saya lewati tadi yang menurut petunjuk
di wikitravel baiknya saya hindari, karena suasanya begitu nyaman.
Esok pagi saya
akan pindah ke Kota Prishtine …..
Komentar
Posting Komentar