Solo Traveling Eropa Balkan - Pristina, Kosovo
Lanjutan dari Tirana, Albania ...
Pagi ini seusai jadwal saya akan
berangkat ke Kota Prishtina di Negara Kosovo, saya sudah menunggu di agent bus
yang kemarin, rupanya disana sudah ada beberapa penumpang yang juga menunggu,
bus agak terlambat datang dan begitu datang tiba2 langsung saja penumpang yang
akan naik mendadak banyak jumlahnya, indicator rebutan nih, segera saja saya
mendekat dan langsung naik plus duduk di seat favorite.
Sementara penumpang lain yang
didominasi ibu2 rempong yang mengisi hampir sebagain besar bus yang nampaknya
mereka rombongan emak2 arisan yang berisik sekali sambil mengatur2 tempat
duduk, dan imbasnya saya terkena usiran pindah tempat duduk, karena tidak
mengerti bahasa mereka sementara sopir dan kenek juga spt tidak mau ambil
pusing, terpaksa saya mengalah dan berusaha mencari tempat duduk yang lain yang
rupanya sudah di-booking oleh mereka, menyebalkan sekali.
Sampai akhirnya saya berhasil
juga mendapatkan tempat duduk disebelah bapak2 yang nampaknya juga turis, dan
tidak terkena gangguin ibu2 rempong tersebut, sempat terjadi adu mulut antara
rombongan ibu2 itu dengan salah satu penumpang ibu2 lain bukan rombongan mereka
yang sepertinya complain dengan cara mereka yang atur2 tempat duduk sesuka
hatinya, dan bahkan ada beberapa penumpang yang tidak kebagian tempat duduk,
beberapa anak muda yang tidak kebagian tempat duduk terpaksa duduk di dekat
sopir beralaskan semacam sajadah tipis, sementara penumpang lain terpaksa
diminta untuk turun karena bus sudah benar2 full.
Setelah semuanya kebagian tempat
duduk, bus akhirnya berjalan, sepanjang jalan kebisingan suara ibu2 yang
berteriak2 bercerita dan sangat mengganggu sekali, terpaksa sepanjang jalan
saya pasang headset demi meminimalisir polusi suara.
Perjalanan memakan waktu sekitar
5 jam, sempat berhenti sebentar di rumah makan untuk sarapan dan pos imigrasi
lintas batas antar negara Albania dan Kosovo.
Tiba di Terminal Bus Prishtine, saat
di Kota Kotor, pihak penginapan yang saya pesan Prishtina Center Hostel
memberitahu cara menuju penginapan dari terminal bus, mereka memandu melalui
video yutube yang dikiriman link ke melalui email saya. Saya pelajari jalurnya
dan ketika sudah sampai terminal bus saya ikuti petunjuknya, tentunya juga
dengan menggunakan peta offline yang saya bawa. Karena begitu excitingnya saya saat
sudah tiba di Prishtine setelah “menikmati” keriuhan suasana di dalam bus
selama perjalanan, saya langsung berjalan keluar sampai lupa kalau saya bawa
koper yang tertinggal di dalam bus.
Berjalan kaki dari terminal bus
menuju penginapan memakan waktu sekitar 30 menit, dan selama perjalanan saya
akan melewati spot2 tempat yang ingin saya lihat selama di Prishtina antara
lain Gereja Bunda Tereza, Bill Clinton corner dan sebagainya.
Singkat cerita tibalah saya di
penginapan, disambut dengan ramah oleh pemilik penginapan, dijelaskan semua
fasilitas penginapan dan fasilitas di penginapan ini selengkap dan sebaik penginapan
di Kota Kotor Montenegro, namun harga per kamarnya jauh lebih murah, hanya 6.3
euro, dormitory isi 6 bed.
Karena hari masih pagi, namun
mengingat perjalanan yang menyebalkan tadi, saya banyak istirahat di hostel
sekalian menikmati suasana hostel yang nyaman, sebentar saya keluar mencari
makanan dan minuman yang akan saya masak dan nikmati di hostel, sambil duduk2
di balkon, karena hostel saya ada di lantai 4, rupanya saat itu di pedestrian
utama sedang baru saja selesai event Pristhine Half Marathon, waktu saat itu
sudah menunjukkan pukul 1 lebih namun saya perhatikan masih banyak pelari yang
baru menyelesaikan lombanya, saya Tanya ke staff hostel, jam berapa start lari
dimulai, dia bilang jam 10 pagi baru dimulai, wow ….. siang sekali dalam hati,
tidak dibayangkan jika jam segitu baru dilakukan di Indonesia, matahari sudah
sangat tinggi dan udara sudah sangat panas, sementara jam 10 waktu Kosovo itu
masih pagi sekali, matahari belum tinggi, udara masih dingin, jadi masih sangat
layak utk memulai lomba jam 10.
Selesai masak, makan dan
istirahat, saya coba explore kota Prishtine yang kecil ini, seperti kota2 di
Eropa Balkan yang sudah saya kunjungi sebelumnya, terdapat semacam jalur
pejalan kaki yang di kiri dan kanannya adalah toko2, café dan restaurant yang
mejanya sampe ditempatkan diluar, karena memang musm spring ini udara sangat
sejuk, sangat nikmat jika ingin menikmati sinar matahari tanpa harus merasa
kepanasan.
Jalur pejalan kaki ini panjang,
munkin hampir sekita 1 KM panjangnya, dan tempat yang pertama kali saya lihat
adalah Patung Bunda Teresa yang berada persis disebelah penginapan saya,
setelah itu saya menyeberang jalan untuk melihat Monumen NewBorn, yang oleh
masyarakat Pristine dan Kosovo sebagai symbol kelahiran kembali Kosovo sebagai
negara yang berdaulat, yang diperingati setiap tanggal 17 Februari, sebagai
Hari Kemerdekaan Negara Kosovo.
Sebelum sampai di NewBorn saya
sempatkan melihat Monumen Penghormatan terhadap Wanita Albania yang menderita
selama perang Kosovo yang ingin memisahkan diri dari Serbia tahun 1998-1999.
Selanjutnya saya ke arah Gereja
Bunda Tereza untuk melihat lebih detail interior gereja di dalamnya. Gereja ini
sengaja dibangun sebagai penghormatan kepada Bunda Tereza yang asli Albania
yang mendedikasikan hiudpnya untuk melayani orang miskin di India. Tower gereja
rupanya bisa kita naiki sampai atas, dengan membayar 2 euro, petugas akan membukakan
pintu lift utk bisa naik ke atas, dari atas kita bisa melihat pemandangan Kota
Pristhine keseluruhan, kotanya memang kecil, tidak banyak bangunan tinggi yang
berdiri disana.
Selesai melihat2 Gereja Bunda
Tereza, saya melewati Universitas Kosovo yang mempunyai aristektur bangunan
yang unik, selanjutnya saya berjalan kembali ke arah hotel, kali ini hendak
menuju kawasan Kota Tua bekas pemukiman di masa Ottoman, tapi saya belum
melakukan eksplorasi disana, tapi langsung menuju masjid menunggu waktu maghrib
tiba sekalian shalat isya, udara yang semakin dingin, angin yang semakin
kencang, rasa enggan sekali menyentuh air untuk berwudhu, namun harus saya
paksakan karena memang harus berwudhu.
Selesai shalat, saya bergegas
kembali ke penginapan karena saya tidak membawa jaket, membuat badan agak
menggigil karena dinginnya udara malam musim semi.
Esok paginya, merupakan hari
terakhir perjalanan saya di Kota Prishtine, hari ini saya lebih banyak
ber-malas2an di penginapan, menikmati sarapan sampai makan siang di penginapan,
tapi sebelum saya menutup perjalanan saya di Prishtine, saya kembali ke Kawasan
Kota Tua yg kmrn saya lewati, rupanya jika pagi hari aktivitas sangat ramai,
suasana pasar dengan segala bentuk kesederhanaannya, mengingatkan saya akan
suasana pasar di sebuah kota kecil di Indonesia, mereka menggelar barang
dagangan dalam kotak2 yang disusun sedemikian rupa, bedanya dengan di
Indonesia, pasar di Pristhine ini, meskipun suasana jauh dari kata modern,
namun kebersihan dan kenyamanan sangat terjaga, beda dengan di Indonesia, pasar
tradisional yang terkesan bau busuk, becek dan kotor sehingga orang malas untuk
datang kecuali terpaksa.
Saya amati kegiatan aktivitas
mereka, ada yg menjual aneka sayuran, ikan, pernak-pernik kebutuhan rumah
tangga dan beberapa yang menjual souvenir atau kerajinan khas Suku Albania yang
merupakan etnis mayoritas di Kosovo.
Selesai dari situ saya nikmati
suasana di sebuah taman kecil didekatnya, banyak orang2 tua duduk2 sambil
menikmati pagi, orang2 yang berlalu lalang menuju ke tempat aktivitas masing2,
kebiasan berjalan kaki di sini, di Eropa pada umumnya sangat tercipta dengan
baik sehingga tidak salah kalau gaya hidup mereka terlihat lebih sehat, tua
muda, laki perempuan atau anak2 semuanya sangat menikmati berjalan kaki.
Sekedar informasi, dari artikel
yang saya dapatkan di internet, Kosovo awalnya merupakan sebuah propinsi otonom
dari negara Serbia, namun entah karena didasarkan sejarah masa lalu, Kosovo di
awal tahun 2000-an berusaha memisahkan diri dari Serbia, ada perlawanan dimasa
itu sehingga terjadi peperangan antara Kosovo dan Serbia, Amerika Serikat
membantu Kosovo untuk memerdekakan diri dari Serbia dan sekaligus sebagai
negara pertama yang mengakui kedaulatan negara Kosovo, itulah sebabnya ada
pojok Bill Clinton di Kota Pristhine sebagai bentuk penghormatan kepadanya
sebagai presiden/kepala negara yang pertama mengakui Kosovo. Indonesia sampai
saat ini masih belum mengakui kedaulatan negara Kososvo, mungkin “tidak enak
hati”dengan negara Serbia yang notabene pernah menjadi induk dari negara
Yugoslavia yang dimasa Non Blok menjadi sahabat negara Indonesia dengan India.
Sisa hari saya nikmati di kamar
sambil berselancar di dunia maya sambil menunggu keberangkatan saya ke
Pristhina Airport menuju Athena.
Dengan menggunakan taxi, karena
tidak ada alat transportasi lain, pukul 18:30 saya sudan berada di Airport,
bandara kecil namun bersih, penerbangan saya pukul 20:30 ke Athena, namun
transit terlebih dahulu selama 2 jam di Istanbul karena kebetulan menggunakan
Turkish Airline.
semua jadwal perjalanan sesuai
waktu, hanya ada delay sekitar 1 jam, namun tidak terlalu berpenguh karena
sampai di Athena tetap dini hari.
Pukul 4 dini hari saya sudah tiba
kembali di Athena Airport, sementara jam penerbangan saya kembali ke Jakarta
sekita pukul 11:30, terpaksa saya menunggu di Aiport, untungnya airportnya
lumayan nyaman, ada tempat makan yg buka 24 jam sehingga saya bisa menumpang memejamkan
mata sebentar disana.
Tiba waktunya jam 11:30
penerbangan saya ke Jakarta, jam 2:30 esok harinya tiba di Singapura untuk
transit, dan jam 9 pagi Alhamdulillah akhirnya saya tiba kembali di tanah air
Indonesia, total hampir selama 24 jam saya tidak mandi, badan belum terasa
lengket karena saya masih di daerah/negara beriklim dingin, namun ketika sudah
sampai di Jakarta, cuaca panas bikin gerah langsung membuat kulit di badan
terasa lengket, segera saya mencari tempat mandi yang bisa digunakan untuk
umum, sebelumnya saya sudah mencari lokasinya yang terpecncil di kawasan
bandara, setidaknya saya membersihkan badan saya dan menghilankan lengket di
badan sehingga bisa kembali aktivitas dengan fresh.
Dengan demikian berakhirlah sudah
perjalanan keliling negara Eropa Balkan saya.
Total berapa hari jadinya perjalanannya?
BalasHapustotal trip Eropa Balkan sekitar 14 hari
Hapus