Another Diving Story - Pantai Jikomalamo Ternate
Cerita tentang Diving kembali
berlanjut, weekend kemarin, teman mengajak saya untuk diving lagi di Ternate,
bersama dengan pemandu diving sebelumnya, namun kali ini dengan lokasi berbeda,
jika sebelumnya kami lakukan di sekitar pantai Taman Nukila, kali ini kami lakukan
di pantai antara Taman Falajwa dengan Pelabuhan A Yani Ternate dan esoknya kami
lakukan di Pantai Jikomalamo.
Jumat sore sepulang kantor saya
bersama teman2 bergegas berkendara menuju Ternate, saya, selain itu ada Tajy
yang akan diving bareng, lalu ada Anggi dan Rory yang akan pulang ke kota
masing-masing.
Jumat malam tiba di Ternate, lalu
kesepakatan diving pertama akan dilakukan pada esok hari sabtu sekitar pukul 1
siang di daerah jembatan, entah jembatan mana yang dimaksud, saya kurang paham,
namun sampai waktu yang disepakatai tunggu punya tunggu belum nampak juga kabar
kepastian diving, sempat berfikir kalau sabtu ini tidak ada aktifitas diving
yang dilakukan, daripada iseng tidak jelas, saya sempatkan mampir ke Jatiland
Mall untuk membeli keperluan di Tobelo.
Tidak lama kemudian akhirnya ada
kabar bahwa diving jadi dilakukan pada sore hari sekitar pukul 5 sore di pantai
antara Taman Falajawa dengan Pelabuhan A Yani, alasan keterlambatan pelaksanaan
dikarenakan ada salah satu pemandu yang sedang menyelesaikan ujian akhir
terkait pendidikan yang sedang dilakukannya.(doc : statik.tempo.co)
Pemandu kali ini adalah Bang Emang,
sementarra Bang Eby hanya menemani dan satu lagi Bang Pitok sebagai pemegang
peralatan juga mengawasi aktivitas diving, dikawasan situ rupanya sudah mulai
banyak orang melakukan aktiftias entah ada yg hanya sekedar berenang, fre
diving atau snorkeling ataupun bajibu – memancing ikan dengan senapan tradisional
– disamping kami yang melakukan diving, suasana sangat ramai dan kebetulan
cuaca cukup kondusif untuk melakukan aktifitas di sore hari.
Ketika akan memulai diving, bang
Emang menjelaskan bahwa saat dibawah permukaan kita akan menemukan grafiti I
LOVE TERNATE yang sengaja diciptakan sebagai bagian dari daya tarik spot wisata
underwater di Ternate, namun sayangnya lokasi disekitar itu sudah hampir tidak
ditemukan gugusan karang karena lokasinya memang sangat dekat dengan pelabuhan
dimana banyak kapal-kapal besar bersandar.Setelah puas bermain di bawah air,
hari ini selesai sudah aktivitas diving, selesai itu selebihnya saya coba
snorkeling seperti yang dilakukan yang lain sampai bosan.
Untuk hari Minggu esoknya kami
kembali sepakat untuk diving yang dimulai pukul 8 pagi di Pantai Jikomalamo.
Pagi harinya sekitar pukul 8 saya
berdua dengan teman saya sudah tiba di Pantai Jikomalamo yang berada dibalik
gunung Gamalama, namun kembali pelaksanaan mundur entah dengan alasan apa,
sambil menunggu kedatangan mereka, saya sempatkan snorkeling dulu untuk
mengenali kawasan Pantai Jikomalamo yang menjadi spot wisata air yang katanya
belum lama dipermudah aksesnya, karena memang akses menuju Pantai Jikomalamo
agak jauh masuk ke bawah.
Kondisi pantai Jikomalamo itu
sangat terlihat jelas sekali gradasinya, ada spot dengan permukaan air yang
jernih yang digunakan untuk mereka yang belum berani ke tengah permukaan yang
lebih dalam, ditengah pantai terdapat semacam dermaga dimana jika kita berdiri
di ujung dermaga tersebut akan nampak jelas garis lengkungan batas gradasi
antara permukaan dangkal dengan yang lebih dalam, ada semacam cekungan yang
lebar.
Jika sekedar snorkeling dipermukaan
saja, sudah cukup menarik, karena jika beruntung kita akan menemukan gerombolan
ikan kecil-kecil yang beraneka warna yang berkelap-kelip karena begitu
banyaknya.
Dari bawah saya melihat sendiri
beberapa orang melakukan aktivitas free diving, dengan hanya menggunakan
kacamata renang dan google atau hanya dengan kacamata renang saja, keren
banget.
Bentuk cekungan itu sendiri kalau
diperhatikan seperti membentuk sebuah mangkuk setengah bagian, pada saat kami
asyik diving, Bang Emang memberi isyarat dan sambil menunjuk ke arah kawasan
yang ternyata ingin menunjukan kepada kami batas permukaan yang lebih dalam
lagi kebawah dan katanya dibawah sana terdapat ikan hiu, saya perhatikan
sekeliling permukaan bawah laut yang lebih dalam lagi yang semakin gelap karena
keterbatasan cahaya matahari, biru dan dingin, nampak dari kejauhan saya
perhatikan seperti ada semacam tanah lapang luas di bawah jurang sana, cukup
menimbulkan suasa magis saat menatapnya, kami tidak berlama-lama di batas
jurang tersebut karena Bang Emang mengajak kami bermain di area cekungan yang
luas tersebut.
Begitulah aktivitas diving kami
pada weekend ini.
Komentar
Posting Komentar