Saat Pertama Bertugas di Kota Tobelo
ini cerita saya saat pertama kali sampai di Kota Tobelo
Akhirnya hari yang dinantikan itu
tiba, pengumuman mutasi dalam jabatan eselon IV DJP Tahun 2015, awalnya saya
belum “ngeh” jika hari itu adalah hari pengumuman mutasi tsb, saat sedang asyik
berselancar di dunia maya, tiba2 teman saya berteriak2 menyalami saya karena
nama saya tercantum sebagai Kepala Seksi Waskon Dua *hufttt di KPP Pratama
Tobelo ...... Antara kaget dan bingung, saya hanya bisa tersenyum menerima
ucapan selamat dari teman2 kantor sore itu.
Tobelo? Dimana itu? Sedikit punya
firasat bahwa nama itu berada di kawasan Indonesia Timur dan setelah saya googling,
Tobelo berada di Pulau Halmahera ......
Setelah seleksi mengemban amanah
diumumkan hasilnya dan saya dinyatakan layak mengemban amanah dalam jabatan
eselon 4, sejak saat itu saya sudah mengikhlaskan hati untuk siap ditempatkan
dimana saja di seluruh Indonesia, sesuatu yang dulu sangat saya takutkan karena
saya sudah sangat nyaman berada di hombase sejak pertama kali bekerja di DJP, sambil
menunggu pengumuman mutasi, saya sering merenung dan berfikir kira2 dimana saya
akan ditempatkan, saya suka traveling dan hampir seluruh wilayah Indonesia
Barat sudah saya jelajahi entah itu keseluruhan ataupun sebagian kecil saja,
Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Gugusan Kepulauan Bali dan Nusa Tenggara sudah
saya singgahi, namun selalu saja tertahan untuk menjelajahi pulau2 yang ada di
Indonesia Timur selain Nusa Tenggara, setiap kali ada tawaran traveling ke
Indonesia Timur selalu berfikir ah nanti saja deh jangan2 nanti ditempatkan di
Indonesia Timur, nanti kalau memang benar begitu biar saja nanti sekalian
barengan tugas, begitu selalu.
Dan ternyata firasat saya menjadi
kenyataan hehehehe .....
Singkat cerita setelah semua urusan
di Jakarta sudah selesai, Minggu pukul 02:00 WIB dini hari, tanggal 28 Juni
2015 dengan pesawat Batik Air saya, bersama dengan Mas Triyono, teman yang
ditugaskan di tempat yang sama, terbang ke Tobelo dengan transit di Manado
untuk ganti pesawat yang lebih kecil, Wings Air jenis ATR ke Tobelo. Lama
perjalanan total dari Jakarta ke Tobelo kurang lebih 5 jam dengan melewati dua
zona waktu, Indonesia Tengah dan Indonesia Timur, perbedaan waktu antara
Jakarta dengan Tobelo adalah 2 jam.
Berturut-turut adalah foto : Tas yang
akan saya bawa bertugas ke Tobelo, Pesawat Wings Air jenis ATR yang akan
membawa saya ke Tobelo dari Manado.
Tiba di Bandara Kuabang Kao sekitar
pukul 09:00 pagi WIT, bandara terdekat dari Kota Tobelo, namun demikian jarak
tempuh dari Bandara Kao ke Kota Tobelo sekitar 1,5 jam perjalanan darat. Sudah
menunggu Mas Ferry, fungsional pemeriksa di KPP Pratama Tobelo yang sebelumnya
pernah bertugas satu kantor dengan Mas Tri sewaktu di Jakarta yang akan
menjemput saya dan Mas Tri ke Kota Tobelo.
Bandara Kuabang Kao ini bandara
kecil, hanya bisa dilandasi oleh pesawat kecil jenis ATR ini ( namun katanya
akan dilandasi juga oleh pesawat Garuda type Bombardir, namun sampai sekarang
cerita ini ditulis belum ada kenyataan, semoga terealisasi secepatnya ). Setiap
hari hanya ada satu penerbangan dan ketibaan, yaitu hanya dari dan ke Manado,
pesawat pagi tiba pukul 09:00 WIT, lalu segera terbang lagi kembali ke Manado,
dan setelahnya tidak ada lagi penerbangan sampai besok hari, begitu seterusnya.
Suasana pengambilan bagasi di
Bandara Kao
Perjalanan dari bandara ke Kota
Tobelo menempuh jarak kurang lebih 80 Km atau sekitar 1,5 jam perjalanan darat,
jalannya sangat berliku, naik turun, belokan tajam dan sebagainya, namun
kondisi jalan sangat mulus dengan pemandangan pantai, hutan dan ladang secara
bergantian. Saat itu bertepatan dengan Bulan Ramadhan dan saya juga tetap
berpuasa dimana sahur dilakukan saat di pesawat, namun karena kondisi jalan
yang demikian, kondisi fisik saya yang saat itu juga sedang bepuasa belum bisa
beradaptasi dengan baik, alhasil selama perjalanan kepala saya pusing, mabuk
darat, namun tidak bisa memuntahkan isi perut karena memang tidak ada sisa
makanan yang dikeluarkan, yang ada rasa pusing dan mual yang amat sangat. Pada
akhirnya saya menyerah, sesampai di Kota Tobelo saya membatalkan puasa karena
sudah tidak mampu lagi dan itu memang diperbolehkan secara agama membatalkan
puasa karena melakukan perjalanan atau sedang sakit.
Sampai di Kota Tobelo arah
perjalanan akan melewati Kantor dimana saya akan bertugas nanti, tapi karena
ingin bersitirahat, saya akhirnya bermalam di penginapan Zhafira House yang ada
di seberang Masjid Jami Tobelo. Setelah menyimpan semua perlekngapan, saya
sempatkan makan siang dulu lalu mampir ke kantor untuk melihat-lihat situasi
kantor, sempat pula melihat kondisi rumah dinas yang akan saya tempati nanti.
Foto-foto : Mesjid Jami seberang
penginapan Zhafira House dan Rumah Dinas di belakang kantor.
Tobelo hari itu sepi, karena hari
itu adalah hari minggu dimana hampir semua toko tutup karena pemiliknya sedang
beribadah atau istirahat, setelah berkeliling sebentar saya istirahat sampai
sore, sorenya di sebelah penginapan sudah ramai orang membeli makanan untuk
berbuka puasa, aneka kue2 khas tobelo banyak disajikan, saya hanya
memperhatikan keramaian saja sambil menunggu waktu adzan maghrib tanda berbuka
puasa tiba, malamnya saya diajak makan di rumah makan barokah yang ada di
samping SPBU Wosia dan minum kopi di Warkop Ujung Pandang.
Hari pertama masuk kantor, saya dan
Mas Tri sudah datang sebelum jam 07:30 pagi, dengan menggunakan bentor,
gabungan antara motor dengan becak, kalau di Medan bentor itu motor dan becak
posisinya saling bersebelahan, kalau disini motornya berada di belakang becak
(tempat duduk penumpang), tetapi kantor masih sangat sepi sekali hanya ada
beberapa orang yang baru masuk atau absen pagi tapi masih pakai kaos atau
celana pendek. Tidak ada penyambutan khusus atau sebagainya, kemudian kami (
saya dan Mas Tri ) naik ke ruangan kasubag umum untuk melapor dan diantar ke
ruangan Kepala Kantor untuk melapor, namun pagi itu kepala kantor belum nampak
batang hidungnya, belakang setelah beberapa hari bertugas baru disadari kalau
jam mulai berdatangan pegawai di kantor sekitar jam 8-9 pagi.
Setelah jam ngantor usai, kami
kembali ke penginapan, sebelumnya kami mencari penginapan lain yang lebih murah
atau mencari kontrakan sementara sambil menunggu kejelasan penempatan rumah
dinas, jatuh pilihan setelah membandingkan beberapa penginapan yang ada adalah
di Wisma Grand Bali yang ada di seberang Puskesmas Tobelo.
Hari2 selanjutnya diisi dengan
jalan2 menikmati pemandangan sekitar Tobelo, seperti ke Pelabuhan Tobelo,
Pelabuhan Gorua, Pantai Tanjung Pilawang Kawasan Pemda dan sekitarnya.
Demikianlah cerita singkat saya saat
pertama bertugas di Kota Tobelo.
👍🏻👍🏻👍🏻
BalasHapus