Setelah becerita tentang Mengambil
Lisensi Diving, kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman saya diving pertama
setelah memperoleh lisensi.
Salah seorang pegawai di kantor
menawarkan untuk mengajak saya bersama dengan teman2 yang kemarin mengambil lisensi
diving untuk melakukan aktifitas diving pertama sebagai “pemecah telor” dari
aktivitas diving yang bisa diakui.
Lokasinya di Ternate, tepatnya di
pantai Taman Nukila yang ada di pusat Kota Ternate, jumat sore sepulang kantor,
kami menuju Ternate bersama dengan teman2 yang lain yang juga akan pulang ke
Ternate dan bersamaan dengan rombongan team futsal kantor yang kebetulan juga
akan mengikuti pertandingan futsal disana. Saya dan beberapa teman menginap di
Hotel Archie, sementara yang lainnya menginap di penginapan Vista yang tidak
jauh lokasinya dari Benteng Fort Orange.
Sabtu pagi sesuai kesepakatan,
diving akan dimulai pukul 8 pagi, saya dan teman sudah stand by di lokasi
pantai Taman Nukila, lokasi Taman Nukila merupakan salah satu tempat bersantai
bagi orang Ternate, entah untuk sekedar berteduh karena memang lokasinya banyak
pohon rindang, atau sekedar duduk2 menghadap pantai dengan pemandangan Pulau
Tidore disebelahnya, saya perhatikan pagi itu sudah ada beberapa orang yang
sudah berkumpul disana, semakin siang nampaknya semakin banyak orang yang
datang karena kebetulan memang sabtu adalah hari libur.
Tunggu punya tunggu, yang ditunggu
belum nampak juga batang hidungnya, komunikasi dengan telepon hanya mendapat
penjelasan bahwa masih belum sampai kesana karena katanya ada beberapa alat
yang masih digunakan oleh orang lain.
Sambil menunggu saya perhatikan
orang yang datang bermain di Taman Nukila semakin ramai, dan akhirnya Bang Eby,
staff di kantor akhirnya datang juga dan menjelaskan kenapa terjadi penundaan,
kami akhirnya hanya bisa menunggu sambil bercerita.
Yang ditunggu akhirnya datang juga,
mereka menjelaskan tidak bisa datang tepat waktu karena alasan tersebut diatas,
tidak membuang waktu lebih lama lagi akhirnya semua peralatan diving sudah
disiapkan, saya yang masih fresh tentang bagaimana memasang peralatan diving
langsung mempraktekan bagaimana pemasangan alat2 tersebut tentunya dengan
bantuan dari para pemandu yang dikenalkan bernama Bang Emang dan Bang Ary,
mereka bertiga memang sudah sangat terbiasa beraktivitas dibawah air.
Setelah
semua peralatan selesai dipasang, Bang Emang menjelaskan secara singkat tentang
apa2 yang harus dilakukan saat diving dan mengajak berdoa bersama sebelum
aktivitas diving dilakukan. Karena ini adalah pengalaman pertama kali buat saya
sebagai pemegang lisensi diving, tentunya rasa deg2an sangat terasa sekali,
namun para pemandu menyemangati saya dan teman2 untuk santai dan menikmati
aktivitasnya.
Perlahan satu per satu kami turun
kebawah, saat dibawah permukaan air, kami diajak berkeliling disekitar Pantai
Nukila, disana kami diajak melihat reruntuhan kapal yang sudah rusak yang
katanya sengaja ditenggelamkan guna keperluan spot wisata bawah laut.
Selain itu juga saya melihat beberapa
“fish apartemen” semacam rumpon, rumah ikan untuk menjadi daya tarik ikan
berkumpul dan menjadi semacam taman bawah laut kedepannya.
Dibawah sana juga kami diajak
berpose di antara bus yang “parkir” disana, ya parkir, karena ada dua buah bus
yang sudah tidak berfungsi lagi yang sengaja ditenggelamkan yang memang
difungsikan untuk daya tarik wisata bawah air, karena relaitf masih baru jadi
masih nampak dengan jelas warna cat body bus tersebut, nanti seiring waktu
berjalan diharapkan bus tersebut menjadi rumah buat ikan berkumpul dan
ditumbuhi karang2 yang cantik.
Selesai diving yang pertama kami
isitirahat beberapa jam sambil karena memang ada aturan kita harus menormalkan
kondisi tubuh kita beberapa jam sebelum melakukan aktivitas diving berikutnya,
karena menurut penjelasan saat kita diving, pembuluh darah diseluruh tubuh kita
melebar dan kita juga tidak bisa berlama-lama dibawah air, jika kondisi tubuh
kita masih dengan keadaan seperti itu lalu kita paksakan diving lagi bisa-bisa
pembuluh darah kita pecah dan mengakibatkan kematian, karena katanya ada pernah
kejadian seperti itu karena terlalu senang dengan aktivitas diving orang tsb
terus menerus diving tanpa memperhatikan kondisi tubuh dan berakibat fatal.
Saat jeda sebelum diving
berikutnya, suasana di Taman Nukila sudah sangat ramai, ada beberapa meja
bundar yang sudah terisi penuh dengan sekumpulan ibu2 yang sepertinya mereka
arisan sambil berwisata, ada juga sekelompok keluarga kecil yang sedang
bermain, atau beberapa pasang anak muda yang menikmati weekend di pantai.
Sementara Bang Emang sedang mengisi
ulang tabung dengan oksigen untuk keperluan diving berikutnya.
Diving yang kedua lebih singkat
waktunya daripada yang pertama karena pertimbangan waktu sudah semakin sore, lokasinya
masih disekitar Pantai Taman Nukila namun kami hanya diajak berkeliling
disekitar gugusan bunga karang yang beraneka ragam sekaligus membiasakan untuk
sering beraktivitas dibawah air sehingga semakin mudah penyesuaiannya.
Begitlah aktivitas diving kali ini,
sangat berterima kasih sekali kepada para pemandu yang sudah sangat membantu
saya dan teman2.
diving dilaksanakan pada tanggal 8-9 Oktober 2016
Komentar
Posting Komentar