Toraja - part (1)
Liburan Idul Adha kemarin, saya
berkunjung ke Tana Toraja di Sulawesi Selatan, berdasarkan penjelasan yang ada
di blog para traveler dan cerita dari teman yang sudah kesana sebelumnya,
ternyata dengan waktu yang sangat singkat selama satu hari penuh kita bisa
menelusuri jejak lokasi-lokasi wisata utama di Toraja.
Dengan memperhitungkan waktu
perjalanan dari Makasar dan tempat domisili saya sekarang di Tobelo, waktu
longwiken 3 hari kemarin sudah sangat cukup untuk bisa melakukan perjalanan,
dengan cerita rencana perjalanan yang menarik akhirnya saya kembali berhasil
mengompori teman perjalanan dari Jakarta untuk ikut bersama hehehehe.
Perjalanan hari Sabtu, 10 September
2016 siang dari Ternate dengan Batik Air, take off jam 13:20 WIT, tiba di
Makassar jam 14:20 WITA, seharusnya saya sudah segera short trip ke Anjungan
Losari di pusat Kota Makassar, namun karena penerbangan temen dari Jakarta
delay sehingga waktu ketibaan di Makasar juga ikut molor.
Setelah keluar dari aiport, kami
membeli tiket Damri Rp 27.000, ketika saya tanyakan ke petugas penjual tiket
bus damri dimana saya harus turun jika ingin ke Anjungan Losari, mereka
menyarankan untuk turun di Taman Macan, dari sana berjalan kaki sebentar ke
Anjungan Losari, karena rupanya bus tidak turun tepat di jalan kawasan Losari
tersebut.
Sesampai disana ternyata saat itu
dikawasan tersebut sedang diadakan Bazzar, tapi lupa bazzar apa, namun seluruh
kawasan tersebut dipagari menjadi kawasan untuk diselenggarakannya Bazzar
dengan aneka macam bentuk pertunjukan dan pameran, meriah sekali, penuh sesak
dengan orang. Tertunda sudah foto eksis di kawasan tersebut, tapi its oke, next
time bisa mampir lagi di sana.
Sekitar jam 7:30 malam, kami
bergegas ke agent bus yang kami pesan, Bus Primadona, agent bus-nya di daerah
Bukit Khatulistiwa daerah Daya, sementara kami berada di daerah Losari, sekitar
23 KM jaraknya. Menurut informasi di Makassar sudah ada layanan ojek online,
namun saat disana kemarin saat kami cek tidak nampak satu pun gojek yang muncul
di layar aplikasi, ketika saya telpon ke agen bus, diberitahu bahwa sebenarnya
tadi saya sudah ditelepon namun katanya teleponnya nggak aktif, entah bener
atau nggak, katanya tadi ditelpon mau dikonfirmasi mau dijemput atau tidak, ya sudahlah
munkin memang bukan rejekinya, akhirnya kami naik taxi ke agent bus.
Harga untuk pulang pergi untuk satu
orang
Sesampai disana kami segera melapor
ke petugas dan langsung di arahkan ke bus yang dimaksud, Bus Primadona yang
kami pesan ini Bus Type Scania, posisi seat 2-2, sangat nyaman sekali, seperti
duduk di kasur yang empuk, sampai nyenyak tidur dibuatnya, kapasitas hanya 25
seat dan malam itu terisi semua, sangat layak dengan harga tiket Rp. 200.000,-.
Ada lagi kelas kursi yang lebih nyaman lagi seharga Rp 250.000.- dengan
fasilitas sedikit lebih nyaman, tapi menurut saya dengan harga yang sudah saya
pesan, sudah jauh lebih dari cukup untuk menikmati perjalanan.
( foto milik portalsolata.com )
Dua type kursi dengan harga yang
berbeda
Pukul 6 pagi, Bus sudah tiba di
Kota Makale, Ibukota Kabupaten Tana Toraja, setelah menurunkan beberapa
penumpang, bus kembali berangkat ke Rantepao, lokasi tempat banyak wisata yang
akan kami kunjungi, jarak sekitar 23 KM ditempuh kurang lebih 1 jam dan tibalah
kami di Rantepao.
Kami diturunkan persis di agen bus
Primadona di pusat kota Rantepao yang berseberangan dengan Rantepao Art Centre,
dari sana kami menyeberang ke arah penginapan Wisma Maria-1 untuk check in
sekedar merebahkan diri, bersih2 dan menyimpan barang bawaan.
Pool bus primadona yang warna
kuning
Rantepao Art Center
Namun ternyata hari itu full
booked, ada beberapa bule yang katanya check out pagi itu namun belum tau jam
berapa, akhirnya kami memesan kamar agar pada saat kami kembali dari keliling,
kamar sudah tersedia untuk kami pergunakan, sementara barang bawaan kami
titipkan di lobby dan bersih2 sekedarnya di toilet yang tersedia.
Jam 8:30, dengan menggunakan motor
sewaan yang tersedia di penginapan yang sudah kami pesan tidak lama setelah kami
sampai, kemarin kami dikenakan harga sewa motor Rp 100.000.- seharian, dengan
jaminan kartu identitas, kami siap berangkat eksplorasi berbagai tujuan.
Menurut penjelasan beberapa traveller di blog ada beberapa tempat penyewaan
motor yang lain, namun buat kami harga tersebut sudah cukup wajar, karena biaya
sewa dibagi dua, sehingga harga sewa terasa lebih murah.
Tujuan pertama kami adalah Rante
Karasik, lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat kota, mengikuti jalan
rantepao-makale, lokasi jalan masuknya ada di sebelah kiri, tanda yang mudah
diingat adalah sebelah kanannya adalah pengadilan negeri, nah seberangnya ada
jalan masuk ke lokasi Rante Karasik.
Rante Karasik ini berupa kumpulan
batu2 menhir yang tersusun rapi dalam sebidang tanah yang katanya batu2
tersebut sudah tersusun sedemikian rupa sejak zaman purbakala dan tetap
terpelihara keberadaanya sampai sekarang. Hanya itu saja yang bisa dilihat di
Rante Karasik, pintu masuknya agak kecil dan melewati sekumpulan kuburan,
setelahnya baru kita temukan gugusan batu tersebut yang berdekatan dengan
perumahan penduduk.
Setelahnya kami melanjutkan
perjalanan, ketika sampai di pertigaan yang ada patung kerbau, kami belok ke
kiri untuk melihat lokasi wisata Kete Kesu, Kete kesu ini merupakan icon dari
pariwisata Toraja berupa barisan Tongkonan, rumah adat Toraja yang terdiri dari
beberapa rumah dengan ornamen yang khas.
Bersambung ke Toraja (2) ...
Komentar
Posting Komentar