Mengambil Lisensi Diving
Akhirnya saya punya lisensi
Diving, ceritanya begini ....
Bermula dari keseringan trip
bekpeker ke berbagai tempat yang bertemakan laut, salah satu aktifitasnya
adalah aktifitas snorkeling, melihat keindahan pemandangan bawah laut yang
menawan, sering juga melihat film dokumenter bertemakan explorasi alam bawah
laut yang sangat indah, menimbulkan keinginan untuk bisa beraktifitas di bawah
laut yang lebih dari sekedar snorkeling.
Seiring waktu berjalan sempat
terlupakan sampai akhirnya pekerjaan membawa saya bertugas ke Tobelo, sebuah
kota kecil yang di Halmahera yang ternyata memiliki banyak pesona keindahan
lautnya. Setelah sempat menikmati keindahan pulau dan pantainya dengan
snorkeling, akhirnya datang juga kesempatan untuk mendapatkan lisensi diving.
Bermula dari pembicaraan tentang
keinginan bisa diving ke salah satu teman dan ternyata gayung bersambut, saya
direkomendasikan ke seorang instruktur diving yang berlisensi international.
Singkat cerita, saya dipertemukan dengan Pak Firman Bachtiar sang instruktur
tersebut. Dia menjelaskan tentang apa2 yang harus dipersiapkan untuk
pelaksaanaan diving yang salah satunya harus mempunyai lisensi yang dipercaya.
Setelah ada kesepakatan diantara
kami, kebetulan ada 3 orang lagi teman kantor yang berminat, disepakati proses
untuk mendapatkan lisensi diving dengan cara teori dan praktek, dimana teori
diberikan di hari pertama, praktek diberikan pada hari kedua dan ketiga
tentunya juga dengan kesepakatan harga paket yang diberikan.
Karena kami benar2 baru akan mengambil
lisensi diving, kami diarahkan untuk mengambil lisensi yang paling awal yaitu
lisensi open water diver, dimana kami akan diberi kemampuan menyelam sampai
batas kedalaman 18 meter. Sementara dive center yang bertanggung jawab
menyelenggarakan kegiatan ini adalah Nasijaha Dive Center Ternate yang berada
dibawah naungan Scuba School International (SSI)
Teori sudah diberikan, dijelaskan
secara singkat dan detail tentang aktivitas diving, diperkenalkan tentang alat2
yang dipergunakan dan fungsinya masing-masing secara singkat namun jelas.
Hari berikutnya adalah praktek
langsung di lapangan, jika kami mengambil lisensi diving di jakarta, sepertinya
praktek awal dilakukan di kolam renang, namun karena kota Tobelo tidak
mempunyai kolam renang, mau tidak mau prakteknya langsung di laut, tentunya di
kedalaman air 2-3 meter.
Sebelum turun ke laut, satu per
satu semua peralatan dikeluarkan dan di tempatkan, sekali instruktur
memeragakan cara memasang alat, selanjutnya kami diminta untuk melakukan hal
yang sama.
Setelah semua alat terpasang di
badan, selanjutnya kami perlahan terbenam di laut, di mulai dari di ajarkan
bagaimana memasang fin saat melayang di air, lalu membersihkan kaca masker lalu
seterusnya proses lain2 yang sudah diajarkan sebelumnya.
Hal-hal yang dilakukan pada saat
pertama kali kami sebagai student yang hendak mengambil lisensi, tentunya di
ajarkan hal-hal yang kemungkinan besar terjadi atau sering terjadi saat berada
di dalam laut, misalnya bagaimana ketika masker kami kemasukan air dan
bagaimana mengeluarkan air tanpa harus melepas masker, belajar posisi steady di
dalam laut tanpa banyak melakukan pergerakan yang tidak perlu, sesuatu yang
sampai sekarang saya belum stabil melakukannya, munkin jika dilakukan di dalam
kolam renang tidak terlalu masalah karena tidak ada arus air di bawah, namun
ini di dalam laut yang sesungguhnya dengan arus bawah laut yang sesungguhnya,
kami benar2 dihadapkan pada kondisi nyata. Tapi menurut penjelasan instruktur,
bahwa untuk bisa mendapatkan posisi steady di bawah perlu latihan terus
menerus, jadi nggak usah khawatir, suatu saat pasti akan bisa.
( video steady di bawah )
Lalu kami juga diajarkan
bagaimana seandainya persediaan gas yang ada di tabung habis lalu kami meminta
pertolongan ke orang lain atau memberi pertolongan ke orang lain yang
membutuhkan hal yang sama.
( video pernafasan )
Kami diajarkan bagaimana
seandainya selang gas terlepas dari mulut kami, bagaimana jika kami hendak
membuka rompi pelampung entah untuk membetulkan sesuatu atau yang lainnya.
Hari kedua kami masih melakukan
hal yang sama, dengan proses yang sama dari awal, namun ada aktifitas tambahan,
kami diajarkan cara bagaimana agar supaya telinga kami tidak sakit saat
memasuki kedalaman tertentu, bagaimana jika kami ingin meludah dan lain
sebagainya dan lain sebagainya, semuanya diulang beberapakali sampai kami
dianggap mampu.
Setelahnya kami diajak bagaimana
berjalan di dalam laut, cara menyeimbangkan diri agar tetap melayang dan
sebagainya.
( video melayang di air )
Begitu seterusnya. Setelah
semuanya kegiatan selesai, kami masing-masing diberikan review mana2 yang harus
ditingkatkan, namun Pak Firman memberi catatan positive tersendiri kepada kami,
karena baru kali ini ada student yang dia pegang, mampu berada di bawah laut
lebih dari 50 menit dalam satu penyelaman dengan menggunakan satu tabung.
Secara kelesuruhan Pak Firman
bilang bahwa kami sudah mampu untuk bisa melakukan penyelaman, hanya tetap
diperlukan banyak aktifitas untuk semakin mudah menyesuaikan dan semakin luwes
serta menambah jam terbang.
Kami sepakat akan mengadakan
kegiatan fun diving secara berkala agar jam terbang penyelaman kami semakin
banyak dan kemampuan kami semakin baik sehingga mampu mengambil lisensi ke
tingkat yang lebih tinggi.
Demikian pengalaman saya
mengambil lisensi diving.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus... Tobelo, bercerita tentang satu pengalaman super menarik ' lisensi diving'... selamat 👍...
BalasHapusKisah yang menarik .
Terima Kasih, Bu Yani :-)
Hapus