Singapura - Awalan
Bercerita tentang Singapore,
negara tetangga kita yang hanya setitik wilayahnya di banding dengan luasnya
negeri kita Indonesia, namun mempunyai kekuatan yang sangat super yang bahkan
bisa mempengaruhi wilayah sekitarnya, yang sangat menarik hati wisatawan, tidak
terkecuali dari Indonesia.
Dengan berbagai macam alasan dan
motivasi tujuan ke Singapore, mereka datang, berkerumun, menyemut di negara
pulau yang kecil ini, namun sangat menyengat orang untuk datang.
Negara ini hanya sebuah pulau
kecil, bahkan lebih kecil daripada luasnya Danau Toba, namun dengan posisi yang
sangat strategis, membuat pulau ini diperhtungkan dan menguntungkan, karena
begitu sempitnya sehingga mereka perlu melakukan perluasan daratan dengan cara
mengubah lautan menjadi daratan (reklamasi).
Macam-macam gaya pelancong ke
negeri singa ini, dari yang bergaya orang kaya yang belanja barang2 bermerk,
tinggal di hotel berbintang, sampai dengan yang bergaya backpacker, yang makannya
mencari tempat2 yang murah macam di food hawker, sampai ada yang tidur menginap
di bandara demi memenuhi hasrat mengunjungi negeri ini.
Saya salah satunya, dan saya sudah
beberapakali menapaki kaki di pulau ini, macam2 tempat sudah saya datengin, memang
belum semuanya, tapi untuk destinasi2 favorite okelah.
Ketika orang bertanya berapa tiket
pergi ke singapore dari jakarta, berapa lama waktu yang diperlukan untuk bisa
eksplorasi singapore, berapa biaya yang diperlukan untuk berkeliling di
singapore, menurut saya, semua itu kembali ke motivasi dan tujuan masing2
orang, mau berapa lama, berapa biayanya itu relative, tidak bisa ditentukan,
kadang saya bilang 3 hari cukup, tapi ternyata malah kurang, atau bawa uang
segini aja, eh ternyata juga malah kurang, makanya itu semua kembali ke masing2
aja, tapi munkin saya bisa kasih gambaran berapa estimasi biaya yang bisa d anggarkan
untuk bisa keliling singapore berdasarkan pengalaman saya.
Masalah tiket juga demikian,
ketika saya dapat tiket yang murah di tahun kemarin, belum tentu juga saya bisa
dapet lagi tiket murah di tahun berikutnya, atau ada yang bilang tiketnya mahal
segitu, atau murah banget tiketnya, saya bilang lagi yah, itu semua tergantung
rejeki aja yang kita dapat saat itu, jadi jangan juga di jadikan patokan kalo
harga tiket ini murah, ini mahal, karena harga tiket tahun kemarin, jangan di
bandingkan dengan tiket murah tahun ini, atau munkin bisa dapet lagi tiket
murah tapi biasanya di waktu yang berbeda, karena banyak faktor yang ikut
mempengaruhi, inflasi, koreksi nilai
mata uang, naik turun harga minyak dunia, kebijakan operator penerbangan, turut
juga mempengaruhi #sokdehsaya.
Tiket penerbangan termurah ke
singapore yang pernah saya dapat adalah sebesar Rp 0.- return. Tapi
sesungguhnya tidak benar2 Rp 0.- karena ketika hendak balik pulang ke
indonesia, singapore membebani airport tax dalam tiket kita, namun tetap murah.
Di tulisan selanjutnya Saya akan bercerita
tentang beberapa tempat yang pernah saya datangi, dan akan saya ceritakan
berdasarkan penglihatan dan pengamatan saya saat itu, mohon maaf kalau
ceritanya ada yang sudah kurang kekinian, karena memang ada beberapa tempat
yang saya kunjungi itu munkin saat ini sudah berubah, karena hard disk saya
pernah rusak sehingga banyak album foto yg tidak terselamatkan, ada beberapa
foto yang saya ambil dari internet, tapi tidak banyak, hanya untuk
menggambarkan keadaan lokasi yg saya kunjungi biar lebih jelas, nothing at all,
begini kira-kira :
Sampai saya menulis catatan
perjalanan ini, Agustus 2016 adalah kali terakhir saya ke singapore, waktu itu
setelah melakukan perjalanan dari Laos dan tiba di Kuala Lumpur, ada waktu dua
hari sebelum saya balik ke Jakarta, karena di rasa sudah agak bosan ke Kuala
Lumpur dan sudah lama tidak ke Singapore, akhirnya saya putuskan setiba di
Kuala Lumpur saya melanjutkan penerbangan ke Singapore dengan tiket Airasia
yang murah, untuk weekend di sana, sementara kali pertama saya ke singapore itu
sekitar Juni 2006, bertiga dengan teman kerja tapi beda kantor, saya waktu itu
diajak karena katanya ada tiket murah, tapi saya lupa dulu berapa dapetnya,
temen saya juga berangkat berdasarkan panduan yang dia print dari blog orang
yang ada di internet, selama di sana ada beberapa tempat yang saya datangi, saya
juga lupa waktu itu menginap d hotel type yang gimana.
Trip2 berikutnya saya kadang pergi
sendiri atau berdua teman trip saya yang lain, kadang saya pergi lagi ke sing bersama
teman yang belum pernah ke sing sehingga saya di suruh jadi “tour guide” yang
mau gak mau saya mengulang beberapa tempat yang udah saya datangi, kadang saya
pergi sendiri jika pengen eksplore tempat lain yang baru atau saya tetiba sedang
ingin jalan sendirian.
Eh iya, waktu pertama kali saya ke
singapore, tahun 2006, itu kan belum ada pembebasan fiskal LN jika kita mau
pergi ke LN, sekedar info aja sih, jika kita mau pergi ke LN lewat udara, kita
dikenakan Biaya Fiskal LN sebesar Rp 1 juta, kalo lewat laut dikenakan biaya
sebesar Rp 500 ribu, kalo lewat darat sekitar Rp 250 ribu, nah waktu itu untuk
mensiasati biaya fiskal LN yang mahal itu, saya pake alternatif masuk ke
singapore lewat Batam, penerbangan dari Jakarta ke Batam, lalu dari Batam
nyebrang laut ke singapore, sehingga hemat biaya fiskal sebesar Rp 500 ribu,
tiket pesawat Jakarta ke Batam juga nggak mahal2 banget, tapi sejak tahun 2011
kalo nggak salah, biaya fiskal untuk semua jenis perjalanan ke LN sudah
dihapuskan, sehingga semakin banyak orang yang bepergian ke LN dengan lebih
hemat dan yang saya siasati sekarang adalah bagaimana mencari tiket murahnya.
Menginap di singapore itu banyak
pilihan, mau yang hotel berbintang, apartemen yang disewakan sampai kamar hotel
type dormitory yang isi satu kamar minimal 4 orang, yg khusus laki2 atau khusus
perempuan, tapi seringnya saya menemukan yang mixed dormitory, campur antara
laki dan perempuan. Menginap atau tidur d airport Changi-pun beberapakali
pernah saya lakukan dengan berbagai alasan, antara lain mengejar penerbangan
paling pagi untuk destinasi berikutnya, atau saya sampai singapore kemalaman
sehingga MRT sudah stop beroperasi.
Kamar dorm di
inncrwodbackpackershostel
Kalo saya naik taxi malam hari di
sing, yg kalo siang hari udah mahal, kalau malam hari makin mahal karena kena
charge tambahan, karena saya type backpacker santai, mending saya tidur di
airport yg nyaman daripada saya keluar duit banyak dan sampe penginapan juga
udah pada tidur, bermalam di airport Changi sebenarnya nyaman kalau sudah menemukan
tempat untuk merebahkan diri, saya menemukan beberapa tempat yg oke, tapi saya
gak tahan dengan dinginnya suhu udara di airport karena AC-nya nyala non stop,
udara malam yg dingin tambah dingin.
Kadang saya suka mengamati
beberapa traveller yg mensiasati tidur di airport dengan membawa sleeping bag,
bantal tidur atau bawa jaket tebal, karena memang dingin banget, saya terkadang
suka bawa perlengkapan lebih, memakai jaket tebal, terus kaos kaki kalo misal saya
saat jalan ke singapore hanya mengenakan sendal jepit. Staff security tidak
mempermasalahkan mereka yg bermalam di airport selama tidak tidur di sembarang
tempat atau mengganggu kenyamanan.
Foto milik backpacktor.com
Transportasi selama di Singapore
itu banyak pilihan dan mudah, kita bisa naik Bus atau MRT keliling singapore, saya
pernah naik Bus perjalanan dari Singapore ke Kuala Lumpur atau sebaliknya
dengan menyeberangi selat singapura dan berganti imigrasi turun naik bus di
Johor Bahru dan Woodland Singapore, sebenarnya naik bus keliling singapore
lebih enak kali yah, karena bisa melihat pemandangan singapore sambil jalan2,
tapi karena saya tidak begitu paham jalur bus yg kemana saja, saya lebih
memilih jalur MRT yang lebih mudah di pahami dan tidak membingungkan, tapi gak
enaknya, perjalanan dengan MRT lebih sering melewati jalur bawah tanah sehingga
tidak bisa melihat pemandangan kota singapore, kecuali sebagian perjalanan
menuju dan dari airport Changi.
Untuk selanjutnya, semua info yang
saya ceritakan nanti sudah merupakan gabungan dari beberapa perjalanan yang
pernah saya lakukan selama di singapore.
Komentar
Posting Komentar