Perjalanan kali ini gue ke Kota Kamakura dengan Patung Big Budha besar
sebagai icon-nya, Shibuya, Shinjuku dan Harajuku di Tokyo dengan menggunakan
kereta.
Semua setasiun
tempat awal keberangkatan, setasiun transit ganti kereta dan setasiun tujuan
akhir, nama dan jenis kereta, tarif serta jam keberangkatanya, sudah tertera dengan jelas yang gue cetak
dari website hyperdia.com serta jadi panduan perjalanan gue.
Kota Kamakura
ini lokasinya gak jauh dari Tokyo, karena
waktu gue nggak terlalu banyak, gue kunjungi kota ini untuk melihat Patung Big
Budha yang menjadi icon Kota Kamakura sesuai dengan penjelasan di website
Japan-guide.com, dengan perjalanan menggunakan JR Line
kurang lebih satu jam.
Dari station jalan kaki aja mengikuti jalur orang banyak
yang ternyata pada mau ke Big Buddha juga, sepanjang jalan, kiri dan kanan
berderet toko2 dengan nuansa kota kecil di Jepang yang khas.
Kue Dorayaki
Tidak lama berjalan, sampailah kita Big Budhha
Temple dalam posisi duduk bersila, ukurannya besar dan bisa di masuki oleh orang. Gue memang tidak explore lebih jauh lagi, tapi
sepertinya untuk kehidupan masyarakat kotanya sepertinya tidak jauh berbeda
dengan kota-kota kecil lainnya di Jepang.
Hanya itu
saja yang bisa gue ceritain tentang Kota Kamakura, tapi sebenernya jika kita mau melakukan perjalanan
lebih jauh lagi kita bisa nyeberang ke Enoshima Island, sebuah pulau yang
eksotis yang menawarkan pemandangan yang indah, namun karena waktu gw terbatas,
gw tidak nyebrang ke pulau ini.
Balik dari
Kamakura, gw balik lagi ke Tokyo
untuk jalan2 ke Shibuya, Shinjuku dan Harajuku, karena ketiga wilayah ini sangat
ramai, meriah dan modern, gak bosen deh keliling wilayah ini, asal jangan lupa
aja ya, nanti keenakan beli-beli sampe lupa, udah banyak belanjaan kita.
Gw sempet ke
toko sepatu karena sepatu gue udah jebol dan ini kesekian kalinya gw ganti
sepatu saat melakukan perjalanan, gw dapet sepatu New Balance dengan harga yang
lebih murah drpd beli di Jakarta, dan gw beli dua stel kemeja Uniqlo, karena
emang lagi sale d sana, pas gw bandingin dengan harga d Jakarta, harga di sini
jauh lebih murah, yaudadeh.
Setelah sempat
berfoto-foto d sana, gue memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju kawasan Shibuya station dengan
patung anjing Hatchiko sebagai icon-nya dan menikmati keriuhan perempatan jalan
dimana ketika lampu warna hijau menyala akan terjadi ratusan manusia dalam
waktu bersamaan menyeberangi perempatan tersebut tanpa ada kegaduhan melainkan
ketertiban dan ini menjadi pemandangan tersendiri bagi pengunjung atau turis
untuk mengabadikan moment penyeberangan tersebut.
Shibuya terkenal dengan
perempatannya yang sangat sibuk, munkin ini adalah perempatan tersibuk di
dunia, karena sepanjang hari tidak pernah sepi dari orang yang menyeberang dari
empat sudut dan satu sama lain saling bertabrakan namun tidak menimbulkan
keruwetan, uniknya, kesibukan itu dimulai ketika lampu merah menyala, kendaraan
semua berhenti, ratusan orang langsung menyerbu jalanan utk ke tujuan masing2
dan ketika lampu hijau menyala, otomatis semua orang menepi dan kendaraan
kembali berjalan, tidak ditemukan adanya kemacetan di perempatan akibat
ketidakpatuhan semua pengguna jalan yang sangat mematuhi aturan berlalu lintas.
Best spot
untuk melihat seluruh aktifitas ini adalah Starbuck Coffee yang gedungnya
persis berada di perempatan jalan tersebut. sebuah pemandangan yang tidak akan
pernah kita jumpai di negeri kita yang semraut dalam berlalu lintas ini.
Icon dari Shibuya ini adalah patung anjing Hatciko, dimana banyak antrian
orang untuk sekedar berfoto di samping patung anjing yang berdasarkan cerita
katanya merupakan anjing yang sangat setia pada majikannya sampai2 anjing tsb
tetap menunggu tanpa mengetahui kalau sang majikan sebenernya sudah meninggal,
untuk menghormati anjing tersebut, maka di station tersebut didirikan monument
patung anjing Hatchiko.
Selesai dari
Shibuya, gue
pindah ke Shinjuku station dan menuju Tokyo Government Office Tower untuk
melihat kota Tokyo dari atas ketinggian 200 meter d atas permukaan laut. Bangunan tinggi menjulang yang terdiri dari dua
tower, dimana di puncak salah satu tower kita bisa melihat pemandangan kota
Tokyo dari atas dan tidak dipungut biaya.
View yang bisa kita lihat dari atas tower
Setelahnya gue pindah ke Harajuku
station untuk menyusuri jalan Takeshita yang terkenal dengan banyaknya abege
ber-cosplay sesuai dengan tokoh idola masing2, di sepanjang jalan yang kiri dan kanan menjual
aneka macam barang dagangan dan makanan yang menarik.
Takeshita Dori ini jalannya macam jalan kecil namun
sangat sibuk, padat dan ramai, penuh dengan toko penjual aneka aksesories
cosplay atau aksesoris unik lainnya, kalau beruntung, kita akan liat tuh entah
cowok atau cewek yang lalu lalang dengan cosplay mereka masing2, unik dan
keren.
Di jalan tersebut juga ada toko Daisho bila mau membeli souvenir dengan
harga yang gak terlalu mahal.
Setelah semua
sudah dinikmati, setelah seharian penuh berjalan, gue memutuskan untuk kembali ke hotel untuk beristirahat.
Komentar
Posting Komentar