Saat traveling di Tokyo, gue menginap di beberapa tempat, pernah gue
menginap di daerah dekat dengan Ueno Station dan Ueno Park yang tinggal di
Hotel Capsule, dan pernah menginap di daerah Ugusiudani, lalu pernah juga di daerah kawasan Tokyo Lama di Asakusa, kedua terakhir menginap di kamar dormitory.
Jadi, waktu di menginap di daerah Asakusa, gue menginap di Khaosan Tokyo
Original Guesthouse, yang letaknya di pinggir sungai Sumida yang berair jernih
dan tidak berbau, sungai ini juga berfungsi sebagai transportasi air dan termasuk
dalam paket wisata Jepang dengan menggunakan perahu.
Ketika kita buka jendela
teras kamar penginapan, yang nampak adalah pemandangan seperti ini :
Di daerah Asakusa ini tersebar beberapa hostel Group Khaosan untuk para
backpaker dan sudah terkenal menjadi rujukan para backpaker seluruh penjuru
dunia, antara lain Khaosan Tokyo Samurai, Khaosan Tokyo Laboratory, Khaosan
Tokyo Kaubuki, Khaosan Tokyo Original dan Khaosan Tokyo World, dengan pilihan
jenis kamar yang bervariasi.
Khaosan Tokyo Original
Karena letaknya yang menurut gue cukup strategis, wajar saja bila sering
terjadi kamar sudah penuh ter-pesan jauh hari sebelumnya, terutama waktu2
tertentu yang di Jepang sedang ada kalender kegiatan budaya atau moment2
tertentu. Itulah salah satu alasan kenapa tempat menginap gue saat di Tokyo
berpindah2, karena yaitu tadi, gak kebagian kamar, namun Alhamdulillah akhirnya
gue kebagian kamar juga sehingga bisa ngerasain tinggal di hostel yang jadi
rujukan dan salah satu hostel favorite para traveller dari Indonesia.
Gue di bed nomor 1
Gue gak akan cerita lebih jauh lagi tentang Khaosan Hostel, tapi gue mau
ceritain tentang saat menikmati suasana di kawasan Asakusa, dimana di kawasan
ini yang menjadi icon-nya dan sering nongol di layar TV adalah Gerbang
Kaminarimon yang merupakan gerbang menuju Sensoji Temple.
Dari tempat gue menginap, tinggal jalan kaki aja untuk mencapai gerbang
ini, dan di kawasan ini sangat ramai dengan turis, terutama di Gerbang
Kaminarimon tersebut yang sering dijadikan tempat orang untuk berfoto, entah
itu sekedar selfie atau foto rame2, jadi jangan harap deh bisa foto tanpa ada
orang di sekeliling, bahkan untuk sekedar mendapatkan posisi yang pas aja di
gerbang tersebut, sampe harus antri atau sabar karena banyaknya orang yang
ingin berfoto d situ.
Lebih masuk ke dalam, kita akan menemukan Nakamishe Shopping Street, dimana
di kiri dan kanannya terdapat kios panjang yang menjual aneka macam
souvenir/oleh2 untuk turist yang berkunjung.
Setelah melewati Nakamishe Street, lalu kita akan ketemu lagi gerbang yang
besar, setelah itu barulah kita menjumpai Sensoji Temple.
Di kawasan ini juga terdapat Kitchener Shopping street yang menjual aneka
barang kebutuhan rumah tangga, agak masuk ke belakang temple, terdapat kawasan
shopping street lain dimana salah satunya terdapat warung yang menjual Ramen
halal.
Tokyo Sky Tree nampak di kejauhan
Dan gue lebih sering menjumpai traveller dari Indonesia saat berada di
kawasan Asakusa ini di banding wilayah lain di Tokyo, entah kebetulan atau
nggak, gue nggak tau.
Komentar
Posting Komentar