Gw mau cerita
tentang perjalanan gw ke Langkawi, awalnya nggak ada niat ke sini, jadi
ceritanya waku Airasia lagi heboh banget kasih tiket Rp 0.- rupiah ke berbagai
destinasi, Alhamdulillah gw dapet tiket murah Rp 0,- PP ke Singapura dan
Malaysia, nggak Ro 0,- banget sih, karena ternyata untuk tiket pulang ke tanah
air, pihak sana membebankan tax airport, tapi tetep nggak mahal, bayangin aja
gue Cuma ke Singapura 3 hari pas weekend Cuma bayar Rp. 250.000,- aja dan itu
PP. nah terus tetiba temen gw ngasih ada tiket murah juga ke Malaysia selama 6
hari, Rp 0.- PP, gw bilang beli aja sekalian, mumpung murah tuh, yaudah
akhirnya temen gw beliin tiket juga buat gw, gak lama setelah itu kita akhirnya
mikir mau kemana ke Malaysia? Secara jelajah KL dan sekitarnya udah beberapa
kali, masak selama itu kita ke KL lagi, gak tau kenapa tiba2 terlintas dalam
benak gw kenapa nggak ke Langkawi aja, kan katanya itu Bali-nya Malaysia,
pengen tau aja apa yang ditawarkan disana sampe mereka berani klaim bahwa pulau
itu saingannya Pulang Bali yang ada di Indonesia. Setelah kita survey apa2 aja
yang ada disana, jadilah kita tetapkan selama trip itu kita ke Pulau Langkawi,
Malaka dan hari terakhir di KL aja sampe pulang.
Ada kejadian
hampir aja semua yang udah gw rencanakan berantakan, Setelah semuanya lengkap,
menjelang keberangkatan gue, kebetulan itu kan akhir tahun, dan dilalah kantor
dimana gue kerja itu merupakan unit organisasi yang sangat strategis, apalagi
menjelang akhir tahun, pasti banyak banget laporan atau permintaan ini itu,
dilalah saat itu kantor gw kebagian permintaan penjelasan kinerja kantor, dan
gw diminta sama bos gw mewakili atasan gw yang saat itu cuti, gw deg2an banget
karena jadwalnya tabrakan sama jadwal gue, dan jeleknya gw itu kan suka tetiba
aja ngajuin cuti kalo mau kemana-mana, soale suka berisik di kantor, meskipun
pada akhirnya ketauan juga, bos gue nanya kenapa nggak bisa ikutan undangan
kantor pusat, dan gue jelaskan kalo di tanggal tersebut gue udah mengajukan
cuti seminggu yang lalu dan sudah disetujui dan ketika ditanya kenapa cuti, gw
terpaksa bilang kalo gw mau trip ke LN, dengan perasaan nggak enak dan takut
ditolak permintaan cuti gue, sekalian aja gw lampirkan semua tiket2 yang udah
gue beli, bookingan hotel yang udah gw pesen dst dst, akhirnya setelah lama
terdiam bos gue menyetujui cuti gw, Alhamdulillah, munkin kalo gw nggak
melampirkan tiket2 dan voucher hotel, cuti gue bakal d tolak, emang sih cuti gw
kurang tepat karena menjelang akhir tahun yang ribet, temen gw yang tadinya
sempet takut karena bakal pergi sendirian akhirnya ikutan lega karena jadi juga
kita berangkat.
Tapi gue hanya
menceritakan perjalanan gue selama di Langkawi aja yah, karena untuk yang
Malaka dan KL akan gue tulis dalam cerita terpisah. Jadi, kira2 begini catatan
perjalanan gue :
Hari ke-1, Kamis, 29 Oktober 2009, perjalanan gue dimulai dari Jakarta ke Kuala Lumpur, karena memang
tidak ada penerbangan langsung dari Jakarta ke Langkawi, sesampai di KL, gw
menunggu beberapa jam sebelum lanjut penerbangan lanjutan ke Langkawi,
Alhamdulillah tiket penerbangan KL ke Langkawi juga dapetnya murah, pulang
pergi sekitar Rp. 450.000.- udah rezekinya. Sampe Langkawi sekitar jam 7 sore/maghrib,
kami rencana menginap di Langkasuka Beach Resort, dan Alhamdulillah lagi dapet
promo hotel bintang 4 Cuma Rp 200.000.- per malam tapi dengan fasilitas yang
gak berkurang. Dan ternyata lokasi hotel tersebut tidak terlalu jauh dari
airport. Setelah proses check in selesai, kami memutuskan untuk menyewa
kendaraan untuk dipakai selama kami berkeliling Langkawi, kebetulan saat d
airport tadi ada orang yang menawarkan jasa penyewaan kendaraan seharga 60 RM
untuk satu hari, jenis kendaraannya Proton Kancil, kecil mungil, tapi sangat
efisien dan efektif untuk kami yang hanya berdua pergi, akhirnya sepakat kami
sewa untuk dua hari perjalanan.
Setelah keluar
dari imigrasi di Langkawi airport
Foto di pantai
belakang hotel Langkasuka
Suasana halaman
hotel
Hari ke-2, Jumat, 30 Oktober 2009, pagi hari setelah sarapan, sesuai rencana yang sudah dibuat,
perjalanan kami dimulai ke Langkawi Geopark, sebelum sampai Geopark, kami
sempat berhenti sebentar di Tanjung Burau, dimana terdapat semacam dermaga
tempat yach dan kapal pesiar bersandar, seperti di LN aja ( emang d LN ) sih,
setelah sempat berfoto2 sebentar kami lanjut perjalanan ke Geopark, yang
menarik dari Geopark ini adalah Langkawi Bridge, Jembatan Gantung yang berada
di atas ketinggian, dan untuk menuju kesana kita harus menggunakan Langkawi
Cable Car.
Tanjung Burau
Kawasan Langkawi
Geopark ini termasuk yang dilindungi dan termasuk dalam kawasan UNESCO
heritage, cable car yang kita naiki itu jalannya menanjak dan cenderung tegak
karena kemiringannya sekitar 45 derajat, bandingkan dengan Genting Cable Car
yang menurut gw landai. Agak ngeri juga sih karena curam banget nanjaknya, tapi
kengerian itu hanya sebentar karena kita akan disuguhi dengan pemandangan
indah, bisa melihat Pulau Langkawi dari atas ketinggian, melihat pemandangan yang
indah dari atas. Sesampai di atas, lalu segera kami ke Jembatan Gantung yang
berada diatas ketinggian, lokasi jembatan gantung ini membentang diantara dua
bukit dengan ketinggain sekitar 710 Meter d atas permukaan laut. Karena emang
bentuknya menggantung dan diatas ketinggian, kita bisa melihat sekeliling
dengan lebih luas, kita bisa melihat pulau Sumatera dari kejauhan apabila
langit cerah. Jembatan Gantung ini hanya boleh dilintasi apabila cuaca cerah,
karena apabila hari hujan, jembatan ditutup untuk menghindari sambaran petir
karena kebetulan wilayah tersebut sangat rawan dan sering terdapat kilatan
petir yang sangat kuat. Alhamdulillah kami berhasil melintasi Jembatan tersebut
dan sempat berfoto2 dan menikmati pemandangan dari atas.
Gerbang Langkawi
Geopark
Turun dari
Jembatan Gantung, kita akan melewati Oriental Village, semacam kawasan wisata
dengan nuansa oriental dimana kita bisa membeli belah souvenir dan semacamnya.
Selesai dari
Geopark, perjalanan kita lanjut ke Seven Walls Watefalls, air terjun ini tampak
sangat menarik ketika kami melihat dari ketinggian dari dalam kereta gantung,
karena penasaran, akhirnya kami samperin, namun untuk dapat mencapai air terjun
tersebut, kita harus melewari 638 anak tangga naik keatas, karena berada
diketinggian sekitar 480 Meter diatas permukaan laut. Setelah proses melelahkan
menaiki anak ratusan anak tangga, sampailah kami di lokasi air terjun tersebut,
kebetulan tidak ramai sehingga kami nyaman berlama-lama d sana, ada beberapa
turis bule yang sengaja bermain air di sungai.
Lokasi Air
Terjun Telaga Tujuh dilihat dari Cable Car
On the way to
Telaga Tujuh yang nanjak banget dan harus naik ratusan anak tangga
Setelah turun
dari lokasi air terjun, perjalanan kami selanjutnya adalah ke Taman Penangkaran
Buaya Langkawi, di lokasi ini kita dapat menjumpai penangkaran hewan buaya
mulai dari kondisi telur sampai buaya dewasa, dan tidak lupa juga kita diajak
melihat pertunjukan pawang buaya memberi makan buaya sambil bermain,
pertunjukkan yang bikin deg2an, karena pake adegan kepala pawang dimasukan ke
dalam mulut buaya, seru …..
Perjalanan kami
selanjutnya adalah ke Langkawi Craft Compleks, dan ke Pantai Pasir Hitam, kami
hanya melihat2 sebentar di lokasi tersebut, karena nampaknya pemdangan yang
biasa saja.
Sebelumnya kami
sempet mampir ke sebuah pasar yang menjajakan aneka jualan kaki lima.
Selanjutnya kami
ke Pantai Tanjung Rhu, lokasi pantai ini sebenere bagus, nyaman, pantai pasir
putih yang halus, tempat sunset juga, tapi sepiiiiiiiiii dan ombak lautnya
nggak ada samasekali, berasa kek di telaga atau di danau, akhirnya kami
menghabiskan sore itu disini, karena kami belum mengenal jalan sama sekali,
segera sebelum gelap kami lanjutkan perjalanan menuju kawasan kota Langkawi.
Langkawi
terkenal dengan Pulau Duty Free-nya, jadi barang2 d sini bagus dan murah, tapi
ya hanya untuk di gunakan d sana, gw paling hanya membeli beberapa makanan dan
souvenir yang gak besar dan nggak ribet. Sempet nyasar juga di dalam kota,
karena jalan2 yang ada tidak sesuai dengan yang ada d peta, ada beberapa jalan
yang ternyata satu arah, jadi ketika kami salah jalan, kami mulai kebingungan,
apalagi ini baru pertama kali kesini dan gelap juga, namun Alhamdulillah
setelah beberapa lama kebingungan, kami berhasil sampai di hotel dan
beristirahat.
Hari ke-3, Sabtu, 31 Oktober 2009, hari ini kami check out, sebelumnya kami sarapan, setelah urusan
chek out selesai, kami menitipkan koper dan tas d lobby hotel, lalu kami lanjut
perjalanan ke Dataran Lang, dataran ini merupakan dataran yang menjadi pusat
kota Langkawi dengan Burung Elang sebagai mascot atau icon-nya, disekelilingnya
terdapat taman yang tertata dengan rapi, terdapat pelabuhan ferry dan speed
yang akan membawa kita jelajah ke pulau yang lain, kami tidak merencakana
perjalanan jelajah pulau dalam trip ini, karena menurut kami, pulau2 di
Indonesia jauh lebih menarik dan lebih indah. Setelah ber-foto2 sebentar kami segera lanjut ke perjalanan berikutnya.
Kami sampai di kawasan
yang katanya Bali-nya Malaysia, dengan pantai yang mereka tawarkan Pantai
Chenang. Pantainya bersih, hamparan pasir putihnya juga oke, tapi situasinya
sepi, dan nggak ada ombak sama sekali, kita jadi seperti berada di tepi danau,
karena ya itu, sepi dan seperti tidak ada di tepi laut, kurang menarik buat gue
sih, tapi oke lah buat sekedar santai2, jalan2 d sekitar situ pun di buat
seperti ada aktifitas yang ramai, nggak tau yah apakah kalau malam hari ramai
atau nggak.
Deket2 situ juga
ada Taman Padi, Langkawi Rice Farm, ada Langkawi Underwater World, kek semacam
seaworld gitu, tapi gw nggak masuk, hanya pose aja d depan gerbangnya.
Dari lokasi
pantai, kita masuk lebih dalam ke pedalaman pulau, kita akan menemukan Kota
Mahsuri, kota ini penuh dengan legenda rakyat. Jadi ada semacam cerita ada
seorang perempuan bernama Mahsuri, entah bagaimana, gue lupa ceritanya, Mahsuri
ini dibunuh dengan kejam karena telah d fitnah dan irihati. Sebelum Mahsuri
dihukum mati, Mahsuri bersumpah bahwa Langkawi tidak akan aman dan makmur
selama tujuh turunan. Di lokasi ini kita bisa menjumpai Bangunan2 pemimpin pada
masa itu, serta barang2 yang berkaitan dengan Mahsuri yang sangat melegenda di
Langkawi.
Selesai semua
urusan, kami segera kembali ke Hotel, karena hari juga sudah sore, tapi
sebelumnya kami melewati beberapa daerah yang belum sempat di datangi, segera
setelah ambil koper dan tas,kami bertemu dengan pemilik kendaran sewa di
airport utk serah terima kendaraan dan uang, dan tidak lama kemudian terbanglah
kami kembali ke KL.
Pose setelah
Check Out
Sebelum boarding
back to KL
Sebenere banyak
kok lokasi wisata yang bisa d kunjungi di Langkawi, ada Bird Park, ada Museum,
ada wisata Gua dsb dsb, tapi kami akhirnya harus membuat skala prioritas mana
yang sebaiknya d kunjungi.
Eksplore Pulau
Langkawi itu mudah, kita bisa menyewa kendaraan spt yg gue lakukan, jangan lupa
membawa peta Langkawi yang ada di airport atau hotel, dengan mengandalkan jalan
yang ada d peta, lokasi2 penting juga ditampilkan di peta sehingga kita dengan
mudah merujuk pada tanda2 d peta tempat2 yang akan kita kunjungi, pulaunya
nggak terlalu besar, tapi menurut gw kalau mau eksplorasi munkin butuh waktu
tiga atau empat hari utk bisa jelajah semua di Pulau Langkawi.
Lokasi Pulau
Langkawi berada di Selat Malaka, masuk dalam wilayah Negara Bagian Kedah dan
sangat dekat sekali dengan Thailand, jadi saat d sana kita akan banyak
menemukan Melayu Patani dari Thailand dan masakan Thailand yang halal, macam
Tom Yum dan sebagainya.
Berkendara d
sana juga jangan khawatir, karena wajah kita wajah melayu, polisi d sana juga
tidak akan curiga dengan kita, karena kita pun memang tidak berniat berbuat
kejahatan. Dan satu pengalaman yang sangat berharga, jalan2 di pulau Langkawi
sangat jelas, bersih, teratur dan bagus plus sepiiiiiii, jadi selama d sana gw
manfaatkan belajar berkendara dengan menggunakan alas kaki, hal yang selama ini
belum pernah gw lakukan, sejak saat itu sampe sekarang gw malah lebih nyaman
berkendara dengan menggunakan alas kaki daripada tidak menggunakan.
Si Kancil, yang
nganterin gue keliling Pulau Langkawi
Itu aja
pengalaman jalan2 gw di Langkawi.
Komentar
Posting Komentar